“Segala hal yang dikatakan Komandan mengenai Orde adalah kebenaran yang tidak dilebih-lebihkan. Orde memang bersinonim dengan kebaikan. Orde menghargai kemajuan. Orde mencintai kehidupan. Orde bahkan mengajarkan pertobatan. Semua yang dijabarkan di dalam Kitab pada dasarnya akan berakhir pada kebahagiaan, pun setelah kematian.Akan tetapi Orde dan Kitab adalah takdir. Yang tidak dapat dibantah dan harus diterima semua orang dengan pasrah.Sama seperti penglihatanku, Orde tidak memberikan pilihan.”

“Rahasiaku produktif menulis? Hanya satu kata: NIAT.”

“Gerisik angan dan deru lembut laju harapan.Waktu itu adalah menit-menit akhir menjelang malam di Bukit Angin. Daun-daun berwarna-warni dalam berbagai wujud melayang ke langit dan berkumpul mengelilingi puncak pusaran angin. Di sana, di balik awan, beradalah studio Sang Pelukis.”

“Waktu berjalan ke Barat di waktu pagi hari matahari mengikutiku di belakang.Aku berjalan mengikuti bayang-bayangku sendiri yang memanjang di depan.Aku dan matahari tidak bertengkar tentang siapa di antara kami yang telah menciptakan bayang-bayang,aku dan bayang-bayang tidak bertengkar tentang siapa di antara kami yang harus berjalan di depan.”

“Dua kebaikan yang berbeda tidak mungkin berada pada satu intensitas yang sama. Sesederhana itu.”